Gerbang taman menjadi prolog kisah romantis—sebuah bentangan kayu alami setinggi dua meter, dibalut rumpun daun, bunga rose, hortensia, dan melati segar yang mengalir lembut seperti tirai hidup. Tak ada kemewahan berlebihan, hanya jejak kaki dari alas semen berhiaskan lentera dikiri dan kanannya yang menuntun tamu melewati gerbang ini, seakan berkata: "Masuklah ke dunia di mana cinta berbicara melalui rintik rinai dan bisik kelopak."
Setiap detail terasa personal: tulisan Mr dan Mrs terukir halus di papan kayu yang di gantungkan di kursi, sementara pendingin ruangan menggoyang rangkaian bunga di sekelilingnya, menyebar aroma segar yang memeluk setiap sumpah janji.
Backdrop kayu reklamasi setinggi tiga meter menjadi mahkota panggung cinta. Permukaannya polos—di setiap celah kayu tua yang bertekstur, mekar paper flowers handmade dalam gradasi ivory dan blush.